Jawab :
Pemanasan
global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut dan
dataran bumi, yang disebabkan oleh banyak hal namun yang paling mendominasi
adalah efek rumah kaca, efek umpan balik dan variasi matahari. Pemanasan global
memberikan banyak sekali efek negatif, salah satunya yang saat ini kita bisa
rasakan adalah perubahan cuaca dan iklim yang ekstrim.
Terdapat
banyak cara penanggulangan global warming, antara lain :
1.
Batasi Penggunanaan kertas
2.
Ganti bola lampu.
3.
Hindari Screen Saver
4.
Periksa tekanan ban
5.
Buka jendela lebar-lebar
6.
Gunakan pupuk organik.
7.
Tanamlah rumpun bambu
8.
Naik kendaraan umum
9.
Kurangi makan daging sapi
10.
Jangan pakai kantong plastik
11.
Membeli produk lokal
12.
Hidup efisien
13.
Mengemudi cerdas
14.
Pakai baju bekas
Tanggapan :
Kebanyakan
manusia tidak memikirkan tentang perbuatannya yang berdampak pada pemanasan
global, sehingga cara-cara penanggulangan tersebut hanya dijadikan teori
belaka. Karena itulah cara tersebut harus direalisasikan, dimulai dari diri
sendiri karena sekecil apapun usaha kita menjaga alam, maka dunia akan
berterima kasih kepada kita. Semua cara-cara penanggulangan di atas bertujuan
untuk menghemat energi dan meminimalisir CO2 yang dihasilkan oleh aktivitas
manusia.
2. Jelaskan
tentang El-Nino dan La-Nina!
Jawab :
Elnino
dan Lanina merupakan gejala yang menunjukkan perubahan iklim.
·
Elnino
adalah fenomena panasnya permukaan air laut di Samudera Pasifik (di atas
rata-rata suhu normal), terutama di bagian timur dan tengah dengan kenaikan
suhu di atas 1 °C.
·
Lanina
adalah fenomena turunnya suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik yang lebih
rendah dari wilayah di sekitarnya.
Elnino dan Lanina memberikan dampak terhadap manusia
di muka bumi. Lanina mengakibatkan musim hujan di atas kawasan Indonesia dengan
rata-rata intensitas curah hujan yang lebih tinggi dari tahun-tahun biasanya.
Elnino mengakibatkan musim kemarau yang cukup panjang dibandingkan dengan
kondisi normal. fenomena alam Elnino dan Lanina biasanya berulang setiap
periode empat tahun sekali.
Dampak Lanina terhadap perubahan iklim global
cenderung berlawanan dengan dampak Elnino. hal itu terlihat jelas pada saat
musim dingin. Di daratan Amerika bagian tengah dan utara selama terjadi Elnino
suhu pana musim dingin lebih panas dari kondisi normal sedangkan bagian
tenggara dan barat daya lebih dingin daripada kondisi normal. Adapun selama
terjadi Lanina, suhu pada musim dingin lebih panas dari kondisi normal di
bagian tenggara dan lebih dingin dari kondisi normal di bagian barat laut.
Tanggapan :
Elnino mempunyai dampak yang tidak baik di
Indonesia. Gejala Elnino yang mulai tampak di Indonesia pada bulan Juni tahun 2001
menyebabkan musim kemarau yang berkepanjangan. Hal ini juga menyebabkan
terjadinya kekeringan di sebagian besar wilayah Indonesia. Dampak langsung dari
kekeringan yang mengikuti Elnino antara lain terganggunya proses fotosintesa
dan metabolisme tanaman, terjadinya aborsi bunga, palayuan, bahkan kematian
tanaman. Oleh karena itu, produktivitas lahan menjadi menurun.
3. Tulis
dasar pembagian iklim oleh beberapa ahli!
Jawab :
·
Pembagian
iklim menurut W. Koppen
Didasarkan
rata-rata curah hujan dan temperatur, baik bulanan maupun tahunan. Koppen
membagi permukaan bumimenjadi 5 golongan iklim :
a.
Iklim
Hujan Tropis (A)
b.
Iklim
Kering (B)
c.
Iklim
Sedang (C)
d.
Iklim
Dingin (D)
e.
Iklim
Kutub (E)
·
Pembagian
iklim menurut Schmidth-Ferguson
Didasarkan
atas adanya bulan basah dan bulan kering. Keduanya menggunakan suatu rasio Q,
dimana :
Jumlah rata-rata
bulan kering
Q =
x
100%
Jumlah rata-rata
bulan basah
·
Pembagian
iklim menurut Oldeman
Didasarkan
atas adanya bulan basah yang berturut-turut dan bulan kering yang berturut-turut
pula. Oldeman membuat 5 zona agroklimat utama sebagai berikut.
a.
Zona
A, bulan basah kali berturut-turut
b.
Zona
B, bulan basah kali berturut-turut
c.
Zona
C, bulan basah kali berturut-turut
d.
Zona
D, bulan basah kali berturut-turut
e.
Zona
E, bulan basah kali berturut-turut
·
Pembagian
Iklim menurut Junghuhn
Didasarkan
atas ketinggian tempat. Junghuhn membagi zona iklim menjadi empat :
a.
Zona
iklim panas (0-700 meter)
b.
Zona
iklim panas (700-1.500 meter)
c.
Zona
iklim panas (1.500-2.500 meter)
d.
Zona
iklim panas (diatas 2.500 meter)
Tanggapan :
Para
ahli membagi klasifikasi iklim didasarkan atas sudut pandang tertentu dan
masing-masing klasifikasi iklim dibuat untuk suatu kepentingan tertentu,
misalnya pembagian iklim menurut Oldeman yang dibuat untuk keperluan pertanian.
Namun, jenis pembagian iklim yang bersifat universal adalah Iklim Matahari,
karena iklim matahari didasarkan atas kedudukan matahari terhadap tempat-tempat
di permukaan bumi.
4. Diketahui
data curah hujan
Daerah
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
A
|
76
|
107
|
14
|
57
|
205
|
181
|
48
|
67
|
211
|
32
|
155
|
28
|
a. Hitung
nilai Q daerah A!
b. Tentukan
jenis iklimnya!
Jawab :
a.
Bulan
kering (<60 mm) : 14, 57, 48, 32, 28
Rata-ratanya
: 179/5 = 35.8
Bulan
basah (>100 mm) : 107, 205, 181, 211, 155
Rata-ratanya
: 859/5 = 171.8
Q=
35.8/171.8x100%=20.83
b.
Jenis
iklim : Q≥7.0, maka termasuk golongan H (luar biasa kering)
Tanggapan :
Perhitungan
tersebut berdasarkan atas pembagian iklim menurut Schmidth-Ferguson, yang
didasarkan adanya bulan basah dan bulan kering. perhitungan tersebut
menunjukkan bahwa daerah A mempunyai curah hujan yang sedikit.
5. Uraikan
proses pelapukan kimia pada daerah kapur dan tunjukkan dengan gambar proses
pelapukan di gua kapur (stalaktit dan stalakmit) !
Jawab :
Berikut adalah gambar penjelasan proses pelapukan kimiawi di
daerah kapur :
Pada pelapukan kimiawi, batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang
umumnya berupa pelarutan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada
pegunungan kapur (Karst). Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu
yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah
melarutkan batu kapur (CACO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat
menimbulkan gejala karst yang dapat membentuk ornamen gua seperti :
·
Stalaktit ( stalactite ) \terbentuk dari tetesan air dari atap gua yang
mengandung kalsium karbonat (CaCO3 ) yang mengkristal, dari tiap tetes air akan
menambah tebal endapan yang membentuk kerucut menggantung dilangit-langit gua.
Berikut adalah reaksinya :
CaCO3 + CO2 + H2O à Ca2 + 2HCO3
·
Stalakmit (
stalacmite ) merupakan
pasangan dari stalaktit, yang tumbuh di lantai gua karena hasil tetesan air
dari atas langit-langit gua.
Selain itu juga dapat terbentuk
·
Doline : cekungan di daerah kapur yang berbentuk corong
·
Uvala : Doline yang lebar
·
Kerren : Celah di daerah kapur karena zat asam dari air hujan
·
Ponor : Lubang di daerah kapur
Berikut adalah gambar penjelasan proses pelapukan kimiawi di
daerah kapur :
Tanggapan
:
Pelapukan kimiawi seperti yang telah dijelaskan di atas
banyak terjadi di Indonesia karena di Indonesia banyak
turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.
0 comments:
Post a Comment