Tak terasa kita sudah melewati satu minggu pertama di bulan Desember, dan sedikit lagi perayaan natal bagi yang beragama kristen tiba. Kira-kira, bagaimana ya perayaan natal di Jepang?
1) Berbeda dengan Negara Barat
Ternyata, perayaan natal bagi masyarakat Jepang berbeda dengan negara barat, misalnya dengan USA. Seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya, bahwa masyarakat Jepang tidak menganggap agama sebagai sesuatu yang penting dan kalau pun mereka mengaku beragama, sebagian dari mereka tidak mengikuti ajaran-ajaran agama yang dianutnya. Jadi, perayaan natal di Jepang sebenarnya hanya merupakan event komersial yang bisa dirayakan oleh siapa saja, dan orang Jepang bukan merayakan 'Hari Natal'-nya, tetapi merayakan 'Malam Natalnya' untuk bersenang-senang bersama orang tercinta.
Masyarakat Jepang rata-rata mempunyai pohon natal dan biasanya mereka akan menghias pohon natal tersebut di depan rumahnya, seperti layaknya orang Amerika
1) Berbeda dengan Negara Barat
Ternyata, perayaan natal bagi masyarakat Jepang berbeda dengan negara barat, misalnya dengan USA. Seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya, bahwa masyarakat Jepang tidak menganggap agama sebagai sesuatu yang penting dan kalau pun mereka mengaku beragama, sebagian dari mereka tidak mengikuti ajaran-ajaran agama yang dianutnya. Jadi, perayaan natal di Jepang sebenarnya hanya merupakan event komersial yang bisa dirayakan oleh siapa saja, dan orang Jepang bukan merayakan 'Hari Natal'-nya, tetapi merayakan 'Malam Natalnya' untuk bersenang-senang bersama orang tercinta.
Masyarakat Jepang rata-rata mempunyai pohon natal dan biasanya mereka akan menghias pohon natal tersebut di depan rumahnya, seperti layaknya orang Amerika
2) Natal bagi Wanita Single di Jepang
Wah, ini topik yang agak sensitif ya -,-
Bagi kaum hawa di Jepang yang belum menikah, perayaan natal amat penting artinya. Jika natal sudah dekat, mereka berusaha mencari pasangan yang akan menemani mereka untuk melewati malam natal. Malam natal harus menjadi malam yang spesial, dimana para wanita mendapatkan malam yang romantis bersama pasangannya. Dan bagi wanita yang sudah dekat hari H belum punya pacar atau pasangan, mereka akan malas untuk membicarakan topik tersebut. Selain itu, ada sedikit kekonyolan yang berhubungan dengan perayaan natal di Jepang. Wanita yang telah berusia lebih dari 25 tahun dan masih single mendapat julukan "kue natal yang tidak laku". Mengapa? Menjelang hari natal, banyak toko-toko kue di jepang menjual kue-kue natal. Kue natal yang belum terbeli hingga lewat hari natal terlihat seperti sudah tua dan kadaluarsa. Hal tersebut diibaratkan sebagai wanita dewasa yang masih single.
3) Kegiatan Bisnis di sekitar Hari Natal
Kios dan toko-toko di Jepang tetap buka pada hari natal hingga tahun baru. Namun, pada tanggal 31 Desember, toko akan tutup lebih awal. Kebanyakan kios dan toko akan tutup pada tanggal 1, 2, dan 3 Januari.
4) Natal dalam Bahasa Jepang
Orang Jepang menyebut selamat natal dengan "Merry Christmas" layaknya kebanyakan orang di dunia. Sedangkan penulisan 'Merry Christmas' dalam Bahasa Jepang adalah メリークリスマス
0 comments:
Post a Comment