8:42 AM
0
PENGARUH CAHAYA SEBAGAI FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

KATA PENGANTAR 

Puji syukur tidak henti-hentinya penulis panjatkan kepada Allah YME atas rahmat dan karunianya yang telah diberikan sehingga melalui proses yang dipertimbangkan dengan seksama akhirnya laporan penelitian tentang “Pengaruh Cahaya sebagai Faktor Lingkungan terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau” dapat diselesaikan. 

Tujuan penulisan laporan penelitian ini adalah untuk menginterpretasikan hasil pengamatan penulis mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau dalam bentuk tertulis dan sistematis sehingga penulis mampu menarik suatu kesimpulan. 

Dalam penulisan laporan ini, ada beberapa hambatan yang dijumpai, antara lain masih kurangnya wawasan penulis tentang bagaimana menulis laporan yang baik dan benar, sehingga penulis harus mencari lebih banyak informasi untuk menutupi kekurangan tersebut. 

Terima kasih tak lupa penulis ucapkan kepada : 

1. Bapak Drs. Rachmat HDP selaku Kepala Sekolah SMAN 38 

2. Ibu Dra. Hj. Purwani Susi Rahayu selaku guru mata pelajaran biologi kelas XII SMAN 38 Jakarta yang membimbing siswa/i untuk dapat menguasai biologi, berperilaku baik dan disiplin dalam belajar. 

3. Ibu Hartati Anwar, S. Pd selaku wali kelas XII IPA 3 dan guru Bahasa Indonesia yang ikut serta memberikan pendidikan karakter terhadap siswa/I XII IPA 3. 

4. Bapak Drs. Djumat Supriyadi selaku guru Bahasa Indonesia kelas XI IPA yang telah membimbing siswa/I untuk dapat menulis karya tulis dengan baik 

5. Keluarga serta pihak lain yang turut serta mendukung penulisan laporan. 

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan ini dapat memberikan ilmu, informasi, pengetahuan, dan wawasan baru yang bermanfaat bagi kita semua. Amin 

Depok, 28 Agustus 2012 



Penulis 

Daftar Isi 



Kata Pengantar …………………………………………………………………….……… i 

Daftar Isi …………………………………………………………………………….……. ii 

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………….…….. 1 

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………. 1 

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………….... 1 

1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………. 1 

1.3.1 Tujuan Umum …………………………………………………….. 1 

1.3.2 Tujuan Khusus ……………………………………………………. 1 

1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………………………... 2 

1.4.1 Bagi Peneliti ………………………………………………………. 2 

1.4.2 Bagi Peneliti Selanjutnya …………………………………………. 2 

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………… 3 

2.1 Kajian Teori ………………………………………………………………….. 3 

2.1.1 Definisi Pertumbuhan ……………………………………………... 3 

2.1.2 Cahaya ……………………………………………………….......... 3 

2.2 Kajian dan Hasil Penelitian ………………………………………………….. 4 

2.2.1 Penelitian Terhadap Fitokrom …………………………………….. 4 

2.2.2 Penelitian Terhadap Auksin ……………………………………..... 4 

2.3 Rumusan Hipotesis ………………………………………………………....... 5 

BAB III. METODE PENELITIAN …………………………………………………..... 6 

3.1 Variabel ……………………………………………………………………..... 6 

3.1.1 Variabel Bebas …………………………………………………….. 6 

3.1.2 Variabel Terikat ………………………………………………….... 6 

3.2 Sasaran Penelitian ……………………………………………………………. 6 

3.2.1 Populasi ……………………………………………………………. 6 

3.2.2 Sampel ……………………………………………………………... 6 

3.3 Instrumen ……………………………………………………………………... 7 

3.3.1 Alat dan Bahan ……………………………………………………… 7 

3.3.2 Rancangan Penelitian ……………………………………………….. 7 

3.3.3 Tabel Pengamatan …………………………………………………... 7 

3.4 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ………………………………………………. 7 

3.5 Rencana Analisis Data …………………………………………………………. 8 

3.5.1 Analisis Univariat ………………………………………………….... 8 

3.5.2 Analisis Bivariat …………………………………………………...... 9 

3.6 Jadwal Penelitian ………………………………………………………………. 9 

BAB IV. DATA DAN PEMBAHASAN ………………………………………………… 10 

4.1 Deskripsi Data ………………………………………………………………… 10 

4.2 Interpretasi Data ………………………………………………………………. 10 

4.3 Uji Hipotesis …………………………………………………………….…….. 11 

4.4 Pembahasan ……………………………………………………………….…... 11 

4.4.1 Analisis Univariat ……………………………………………….….. 11 

4.4.2 Analisis Bivariat ………………………………………………......... 12 

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………… 14 

5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………. 14 

5.2 Saran …………………………………………………………………………... 14 

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………....... 15 

LAMPIRAN 



DAFTAR TABEL 

Tabel 4.1 ……………………………………………………………………………. 11 

Tabel 4.2 ……………………………………………………………………………. 12 

Tabel 4.3 …………………………………………………………………………..... 12 


BAB I

PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG

Untuk dapat menumbuhkembangkan atau membudidayakan tanaman dengan baik, kita harus mengetahui apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan bagaimana pengaruh yang dihasilkan oleh faktor tersebut. Oleh karena itu, penelitian terhadap pengaruh cahaya pada tanaman dirasa perlu diterapkan karena cahaya merupakan faktor yang sangat mendasar bagi pertumbuhan tanaman yang wajib dipelajari bagi siapa saja yang ingin memahami Biologi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Apakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh cahaya sebagai faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau.

1.3.2 Tujuan Khusus

· Memenuhi kompetensi dasar siswa

· Memperdalam pemahaman siswa terhadap aplikasi materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman.





1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk dapat mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau dan bagaimana mempengaruhinya, menambah pemahaman siswa terhadap materi yang bersangkutan, serta dapat melatih siswa untuk dapat bersikap ilmiah.

1.4.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat memberikan dasar informasi atau gambaran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.






BAB II

TINJAUAN PUSTAKA



2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Definisi Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman, dan sekaligus pertambahan dalam arti integrasi, saling keterhubungan dan kompleksitas (Wismoady Wahono, 1986)

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

A. Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah faktor genetik. Hormon merupakan suatu senyawa kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang dalam jumlah sedikit dapat menyebabkan reaksi fisiologis yang besar. Hormon yang dihasilkan oleh tumbuhan disebut fitohormon. Hormon tersebut antara lain auksin, sitokinin, giberelin, asam traumalin, dan kalin.



B. Faktor Eksternal 

Faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan adalah nutrisi, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya.



2.1.2 Cahaya

Sebagai salah satu faktor eksternal pada pertumbuhan tanaman, umumnya cahaya menghambat pertumbuhan tanaman, karena cahaya dapat mengubah zat tumbuh menjadi zat yang dapat menghambat pertumbuhan. Cahaya juga berhubungan dengan kerja auksin. Aktivitas hormon auksin dihambat oleh cahaya. Selain itu, cahaya merangsang pembungaan tertentu. Hal tersebut ada hubungannya dengan aktivitas fitokrom dalam tumbuhan. (D. A. Pratiwi et al. 2012)

Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Pelebaran daun terjadi apabila fitokrom berubah dari Pr à Pfr dan memerlukan cahaya (Raven et al. 2004).

2.2 KAJIAN DAN HASIL PENELITIAN

2.2.1 Penelitian Terhadap Fitokrom

Penelitian rintisan terhadap pengaruh cahaya merah dan merah jauh terhadap pertumbuhan tanaman antara 1940-1960 dilakukan oleh Sterling Hendricks dan Harry Borthwick dari Pusat Penelitian Pertanian Beltsville di Maryland, dengan menggunakan spektrograf dari bahan-bahan sisa Perang Dunia Kedua. Dari hasilnya diketahui bahwa cahaya merah memacu perkecambahan dan memicu tanggap untuk pembungaan. Lebih lanjut, cahaya merah jauh berpengaruh sebaliknya terhadap pengaruh cahaya merah. Penelitian lanjutan menunjukkan bahwa bagian yang peka terhadap rangsang cahaya ini berada di daun.

Baru pada tahun 1959 Warren Butler, ahli biofisika, dan Harold Siegemman, ahli biokimia, berhasil mengidentifikasi pigmen yang bertanggung jawab untuk gejala ini menggunakan teknik spektrofotometri. Butler menamakan pigmen itu sebagai fitokrom (secara harafiah berarti "zat warna tumbuhan").

2.2.2 Penelitian Terhadap Auksin

Tahun 1928 F.W. Went menemukan sesuatu zat yang berperan dalam pertumbuhan tanaman akibat phototropisme dan pertumbuhan lainnya. Went kemudian mengatakan ungkapan yang kemudian sangat terkenal: ‘ohne wuchsstoff, kein wachtum’. Penemuan tersebut adalah penemuan hormon auksin. Hasil penemuan berikutnya adalah ditemukannya indole acetic acid (IAA) oleh Kogl dan Konstermans (1934) dan Thymann (1935).



2.3 RUMUSAN HIPOTESIS

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Adanya pengaruh dari cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau”.






BAB III

METODE PENELITIAN



3.1 VARIABEL

3.1.1 Variabel Bebas 

Variabel bebas adalah variabel atau faktor yang dibuat bebas dan bervariasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tempat terang, tempat redup, tempat gelap

3.1.2 Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel / faktor yang muncul akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman kacang hijau dan tampak luar tanaman kacang hijau 



3.2 SASARAN PENELITIAN

3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah biji kacang hijau yang dijual di wilayah RT 04 RW 01 Kelurahan Kemiri Muka Depok.

3.2.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 30 biji kacang hijau yang dijual di wilayah RT 04 RW 01 Kelurahan Kemiri Muka Depok.

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk diteliti. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Biji yang apabila dimasukkan ke dalam akan tenggelam atau tidak mengambang.

b. Biji yang mempunyai bentuk dan berat hampir sama. 

3.3 INSTRUMEN

Pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan melakukan penelitian dan observasi yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan mengacu pada kerangka konsep dan teori yang telah dibuat. Instrumen tersebut terdiri dari 2 bagian, yaitu :

3.3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan meliputi tiga buah gelas plastik bekas yang bagian bawahnya sudah dilubangi, 30 biji kacang hijau sesuai criteria inklusi, tanah sebanyak ½ gelas plastik untuk tiap gelasnya, sendok makan untuk mengukur banyaknya air (air satu sendok makan = air 15 ml), dan air 30 ml untuk menyiram tiap gelas.

3.3.2 Rencana Penelitian

Rencana penelitian yang telah dibuat dan mendapatkan acc dari guru yang bersangkutan akan dijadikan sebagai acuan penelitian

3.3.3 Tabel Pengamatan

Tabel pengamatan yang dibuat mencakup hari dan tanggal pengamatan, tinggi kecambah (dalam cm) untuk tiap biji kecambah, rata-rata tinggi tiap kecambah, dan rata-rata pertumbuhan per hari.

3.4 PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Berikut adalah cara kerja pelaksanaan penelitian :

1) Gelas plastik diisi dengan tanah hingga mencapai ½ gelas pada tiap gelasnya. Tinggi tanah pada semua gelas harus sama.

2) Kacang hijau diletakkan di atas permukaan tanah, dengan jumlah 10 buah di setiap gelas.

3) Biji dan tanah disiram dengan air sebanyak 30 ml tiap gelas.

4) Masing-masing gelas diletakkan di tempat yang berbeda intensitas cahayanya, yaitu di tempat yang intensitas cahayanya banyak (luar rumah), di tempat yang intensitas cahayanya sedikit (ruangan redup) dan di tempat gelap (dalam lemari yang tertutup dan gelap). Pot yang berada di luar rumah diletakkan di tempat yang sulit dijangkau agar tidak diganggu hama dan tidak kontak dengan sinar matahari langsung karena dikhawatirkan tidak akan tumbuh.

5) Setiap hari, tanaman disiram dengan 30 ml air dan diukur tingginya selama 6 hari, dan mencatat hasil pengamatan, terhitung sejak tanggal 3-8 Agustus 201



3.5 RENCANA ANALISIS DATA

3.5.1 Analisis Univariat

Analisis Univariat merupakan analisis tiap variabel yang dinyatakan dengan menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk table atau grafik (Setiadi, 2007). Variabel pada penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu tempat terang, tempat redup dan tempat gelap dan variabel terikatnya adalah tinggi serta tampak luar tanaman kacang hijau





3.5.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan terikat. Kemudian, untuk melihat hubungan antara dua variabel, peneliti mengamati perbedaan yang ditimbulkan variabel bebas pada tiap tanaman satu sama lain.



3.6 JADWAL PENELITIAN

Penelitian dimulai hari Kamis,2 Agustus 2012 jam pelajaran ke 5-6 hingga Rabu, 8 Agustus 2012.


BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN





4.1 DESKRIPSI DATA

Dari hasil praktikum yang telah peneliti lakukan, kini peneliti dapat mendeskripsikan data hasil penelitian. Dalam bab ini peneliti memperhatikan sikap ilmiah yakni mampu bersikap jujur, objektif, terbuka dan berlaku umum. Percobaan terhadap biji kacang hijau yang telah dilakukan selama 6 hari telah memberikan hasil data yang sesuai dengan teori serta hipotesa yang telah peneliti nyatakan. Tabel hasil penelitian dapat dilihat pada pembahasan.



4.2 INTERPRETASI DATA

Dari percobaan yang telah peneliti lakukan, maka diperoleh hasil pengamatan secara kuantitatif dan kualitatif. 

Di tempat terang (Tabel 4.1), pertumbuhan tanaman lebih lambat dibandingkan pertumbuhan tanaman di tempat yang mempunyai intensitas cahaya lebih sedikit. Namun, daun-daun di tempat ini tampak lebih hijau, lebih segar, lebih lebar, dan batangnya pun lebih kokoh dibandingkan tanaman di tempat redup dan gelap.

Di tempat redup (Tabel 4.2), dapat dilihat bahwa pertumbuhan tanaman jauh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan tanaman di tempat terang. Kecepatan pertumbuhannya hampir menyerupai tanaman yang diletakkan di tempat gelap, namun pertumbuhan tanaman yang berada di tempat gelap ternyata lebih cepat dibandingkan di tempat redup. Daun tanaman di tempat redup lebih condong kecil-kecil, berwarna kekuning-kuningan, batang jauh lebih panjang dan ringkih.

Di tempat gelap (Tabel 4.3), tanaman mengalami pertumbuhan paling cepat. Jika diamati baik-baik, tanaman yang diletakkan di tempat gelap mempunyai kesamaan cirri dengan tanaman yang berada di tempat redup, yaitu daun yang berwarna kekuningan, batang panjang dan ringkih, dan tidak segar seperti tanaman di tempat terang.

Secara keseluruhan, semua tanaman yang menjadi objek penelitian selalu membelok ke arah cahaya.



4.3 UJI HIPOTESIS

Berdasarkan data yang peneliti peroleh, ternyata hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesa yang kami buat, yaitu terdapat pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari perbedaan hasil pengamatan pada masing-masing tanaman yang mendapat penyinaran berbeda. Selain itu, semua tanaman yang menjadi objek penelitian selalu membelok ke arah cahaya. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa hipotesis diterima. 



4.4 PEMBAHASAN

4.4.1 Analisis Univariat

Tabel 4.1

Tinggi Tanaman Kacang Hijau di Tempat Terang




Tabel 4.2

Tinggi Tanaman Kacang Hijau di Tempat Redup




Tabel 4.3

Tinggi Tanaman Kacang Hijau di Tempat Gelap




Keterangan : 

am = akar muncul 

bp = biji pecah 















4.4.2 Analisis Bivariat

Cahaya memengaruhi pertumbuhan suatu tanaman. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin. Meskipun demikian, intensitas cahaya yang diterima oleh tumbuhan tidak boleh berlebihan atau kurang. Jika berlebihan, dapat merusak auksin dan klorofil sehingga menghambat pertumbuhan pada tanaman. Sebaliknya, jika kekurangan cahaya, dapat menyebabkan etiolasi. Etiolasi adalah peristiwa pertumbuhan tanaman yang cepat di tempat gelap. Ciri-cirinya yaitu tanaman berwarna pucat, batang bersifat lemah dan kurus, batang memanjang lebih cepat, daun tidak berkembang akibat kekurangan klorofil. (Rohana Kusumawati et al. 2012).

Tumbuhan memiliki respons yang berbeda-beda terhadap lamanya penyinaran cahaya matahari, yang disebut fotoperiodisme. Respons tersebut dapat berupa dormansi, perkecambahan, pembungaan, etiolasi, pelebaran daun, serta pertumbuhan batang dan akar. Respons ini dikendalikan oleh fitokrom. Pelebaran daun terjadi apabila fitokrom berubah dari Pr à Pfr dan memerlukan cahaya (Raven et al. 2004).

Membeloknya tumbuhan ke arah datangnya cahaya juga dipengaruhi oleh cahaya dan adanya hormon auksin pada tumbuhan. Jika salah satu sisi batang terkena cahaya, persebaran auksin menjadi tidak merata. Akibatnya, bagian yang tidak terkena cahaya matahari dapat tumbuh lebih panjang. Hal ini dikarenakan kandungan auksin pada sisi yang terkena cahaya matahari lebih rendah daripada bagian yang tidak terkena cahaya matahari. Oleh karena itu, batang tumbuh membengkok menuju arah datangnya cahaya matahari.







BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN





5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Cahaya berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, termasuk pertumbuhan tanaman kacang hijau

2. Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman antara lain berhubungan dengan aktivitas hormon auksin, yaitu dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan dapat membuat pembelokan batang tanaman. Selain itu, cahaya juga berhubungan dengan respon tumbuhan terhadap cahaya atau fotoperiodisme. Respons tersebut dapat berupa dormansi, perkecambahan, pembungaan, etiolasi, pelebaran daun, serta pertumbuhan batang dan akar.



5.2 SARAN

Untuk dapat tumbuh dengan baik, sebaiknya tanaman diberi cahaya yang cukup, tidak berlebih dan juga tidak kurang, sehingga tanaman tidak mengalami etiolasi dan pertumbuhannya tidak terhambat.


DAFTAR PUSTAKA

Bernike Delarosa et al. 2011. Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau, Pontianak: Studi Biologi.

Kusumawati, Rohana, dan Muhammad Luthfi Hidayat. 2012. Buku PR Biologi SMA Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara.

Pratiwi, D.A., et al. 2012. Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Septiyani Dwi Astari. 2010. “Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia di RW 01 Kelurahan Kemiri Muka Depok”, Skripsi Sarjana tak diterbitkan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

0 comments:

Post a Comment